Sunday, February 24, 2013

Heyy ,



^klik hujung kiri atas ni :)



Dengan nama Tuhanku yang menciptakan,

Subhanallah

***

Setiap pahlawan punya kisah tersendiri .

Di perang Uhud, ketika tubuhnya memerisai Rasulullah,
dan tujuh puluh luka menguras darahnya,
Thalhah ibn Ubaidillah berdoa sambil menggigit bibir .
Menahan perit dan sakit .

" Ya Allah, ambil darahku hari ini sekehendakmu hingga Engkau Ridha . "

Allahu .

Tombak, pedang, dan panah yang menyerpih tubuh,
dibiarkannya,
dipeluknya badan sang Nabi seolah tak rela sehujung bulu pun terlepas .

"Kalau ingin melihat sang syahid yang masih berjalan di muka bumi, "
begitu sabda Nabi .
"Lihatlah pada Thalhah . "


-Halaman 289, Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah .

***
Saatnya makin dekat .
Semua semakin tidak keruan .

Nanti  .
Tiba harinya .
Saat turun dari kereta .
Berjalan pelan-pelan menuju ke dewan .

Jantung jadi seperti tak stabil . Lihat ke dalam dewan . Dari depan sampai belakang .
Ramai .

Kemudian,
beratur di barisan kelas .
Berjumpa mereka-mereka .
Berjumpa guru-guru .
dan ,



"Saya nak pesan pada pelajar yang nak ambil keputusan periksa, sebelum pergi, tarik nafas dan pejam mata, bayangkan anda sedang tersenyum, dengan slip anda yang cemerlang .

Kalau anda positif, inshaallah yang positif akan datang pada anda ."



-dr muhaya, rabu,10:45am, 91.5fm .



heyy Husna,

kalau kitorang dapat yang bukan  positif .
bagaimana ?

kecewa . fed-up . putus asa .

kah ?

***
nah .
Lupa sudah kisah Thalhah ?

Citanya sungguh .
Mahu menggapai syahid mulia,
yang nyata tidak mati disisiNya .

Thalhah .

Berhabis-habisan .
Bersakit-sakitan .

Tubuhnya dikerah,
memelihara Sang Nabi .
lantas merebut syahid .

Namun tika di Uhud,
Allah belum memilih Thalhah,
Untuk tombak, panah itu,
mengoyak nyawanya .

Belum saatnya .
Itu sungguh aturan Allah .

Lalu, adakah Thalhah terus jatuh terduduk .
Menyesal .
Mengalah .

seperti Allah tidak menghargainya .
atas setiap darah yang telah terhabis di jalan ini .

Dan kemudian meninggalkan Rasulullah ?

?
?

Sama sekali .
Tidak, kan .

Ya, tidak .

Thalhah terus teguh .
Bangkit dan tidak menyerah .
Dia punya makna kejayaan dan kebahagiaan,
yang lebih besar .

Dengan kudrat yang ada sewaktu di Uhud,
berusaha dia menjaga Rasulullah .

itu nyata,
sudah membuat hatinya bahagia .

walau Syahid belum lagi miliknya .



kejayaan bukan satu destinasi,
tapi sebuah perjalanan .
-adam khoo



Allah tidak pernah memungkiri janjinya .
Allah tidak pernah mensia-siakan hambanya .

Cuma yang harus kita akur,
najah kita,
cepat atau lambat,
sekarang atau nanti .

Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui .
Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui .

Akhirnya kita maklum,
Thalhah yang itu,
sebenarnya dipandang Allah .

Tersenarai dalam 10 sahabat Rasulullah .
Dijanjikan Syurga .
S-Y-U-R-G-A .

Subhanallah .





10 sahabat promised to enter paradise :’)


dan Husna ,
tak ter-ibrah-kah engkau
pada hammasah Thalhah ?
dan hatinya yang indah ?

Allahu allah .
T.T
***

" Husna, yakinlah pada Plan A .
Tapi, tak bermakna kita tak perlukan  Plan B dan C ."
- ketua batch, supper time, meja dm aspuri, dis '12.


--
kat sini . dan sini .
mungkin boleh jadi cara mudah hafal hadis .

have a try :)



    سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ * سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 


Monday, February 11, 2013

Seperti Al Banna .



Bismillaahirrahmaanirrahiim .





Suatu hari, Khalifah Umar Abdul Aziz,
sedang merebahkan dirinya beristirehat .
Selepas mengebumikan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Malik .

Tetapi,
baru saja dia merebahkan badannya,
seorang pemuda 17 tahun datang dan mengatakan,
"Apa yang tuan lakukan wahai Amirul Mukminin ?"

Khalifah Umar menjawab,
"Biarkan saya tidur sejenak. Saya sangat letih. "

Namun, pemuda tadi seperti tak berpuas hati dengan jawapan tersebut .

Dia bertanya lagi,
"Apakah tuan akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya,
wahai Amirul Mukminin ?"

Khalifah menjawab,
"Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang saya akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya ."

Pemuda tadi menyambung,
"Wahai Amirul Mukminin, siapa yang menjaminmu hidup sampai selepas waktu zuhur ? "

Tubuh bergetar .

Pemuda itu bernama Abdul Malik . Dia adalah putera Amirul Mukminin itu sendiri,
Umar Abdul Aziz .
Moga Allah merahmati kedua-duanya .

Halaman 3 dan 4 .
Cinta di Rumah Hasan Al Banna , Mohammad Lili Nur Aulia .


***

Dalam sempit-sempit waktu,
'dia' pasti akan adakan waktu untuk bermedang-medang dengan saya .
Medang tu dalam bahasa Jawa . Secara mudahnya ,  borak-borak sambil minum teh, kopi . :)

Borak-borak kami berkisar sirah, kemanusiaan, kehidupan, haraki atau apa-apa pun .
Borak-borak kami  tak tentu tempat, masa .
Adakalanya, dalam kereta, atau mungkin sewaktu di meja makan kat rumah .
Kadang-kadang cuma lima, sepuluh minit .
Yang waktu tu, hanya kami berdua .

Lalu, saya menamakan sesi bersama 'dia'  itu brain-to-brain . ehehs .
Setelah sesi heart-to-heart biasanya saya luangkan dengan pasangan  dunia akhirat 'dia'  itu .
Ibu saya .

Dia, ayah saya .

Antara yang ditunggu, bila ayah buat bedahbuku percuma .
' Cinta Di Rumah Hasan Al Banna', salah satu darinya .
Tentang kisah didikan Hasan Al-Banna untuk keluarganya .

"Anak Hasan Al Banna hebat-hebat  . Hasil didikan Hasan Al Banna yang hebat . Dan Hasan Al Banna yang hebat, mesti ayahnya hebat, dan ayah Hasan Al Banna yang hebat, mesti ayah kepada ayah Hasan Al Banna juga hebat, kan yah ? "

Saya cuba-cuba buat kesimpulan .

"Cuba kita tengok, siapa orang hebat-hebat, tapi ibu bapanya bukan orang hebat ?"
Ayah menyambung soalan saya dengan soalan .

Memang  ada, tapi taklah selalu .

Dalam hati, saya menghidu impian ayah,
menjadikan kami kami ini, anak-anak yang jelas matlamatnya .
Yang terpandu fikrahnya .
Yang segar jiwanya .
Yang kencang langkahnya .

Seperti Al Banna .

Dan saya juga tau,
semuanya akan berlaku dengan tidak mudah .

Kuatkanlah Ya Allah,
kuatkan.

***

Juga part yang paling saya suka,
mestinya ketika bertanyakan ayah kisah-kisah zaman remajanya .
Kami menghabiskan sekolah menengah di tempat yang sama .
Tanah waqaf yang sama .

Mungkin sebab tu kot ada kimia lebih kat situ . hehs .

Selalu ayah sebut,
"Biarlah kat mana pun, mutiara itu harus kita sebar, bukan hanya simpan,
atau rahsiakan dari orang lain . "

Kerana kita tak tahu, mungkin ada bahagian dari mutiara itu yang mampu memanfaati ummah .

Peganglah .
Peganglah .


Dan percayalah :)

.
.




Ya Allah, jagakanlah jiwa .
Imankanlah iman kami,  kami bimbang akan nipisnya ia yang seperti kulitnya bawang .
Allahumma Ameen .

T.T

" Seseorang itu bukan diketahui HEBAT apabila orang lain bertanya;

SIAPA BAPAMU?? , tetapi apabila orang lain bertanya SIAPAKAH DIRIMU?? "

~Sultan Muhammad Al Fateh~