Masjid Kristal, Dis 08
Arwah abang dan adik-adik saudaranya .
Bismillahirrahmaanirrahiim.
فَسُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىۡءٍ۬ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٨٣
Oleh itu akuilah kesucian Allah (dengan mengucap: Subhaanallah!) - Tuhan yang memiliki dan menguasai tiap-tiap sesuatu, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
Sehingga saat ini, aku masih lagi mencari segenap kekuatan untuk terus menekan huruf-huruf ini.
Pemergian arwah abang tercinta, Luqman Hakim Zamalolaily benar-benar merobek segenap pelusuk jiwa.
Satu-satunya abang . Satu-satunya putera dalam keluarga .
Imam kedua setelah ayah . Juga pencabar terdekat .
Saat diri ini lemah, abanglah antara sumber kekuatan .
Hari-hari terakhir abang bersamaku , jauh berbeza daripada kebiasaan.
Wajahnya sering saja dilihat tak ceria.
Ahad, 17 Jan, pagi ahad terakhir sebelum pulang ke asrama , kebiasaannya pasti abang bertanya itu atau ini .
Tetapi pagi itu, timbul kesuraman pada wajah abang, seperti tak mahu adik-adik pulang semula ke asrama .
Kudiamkan saja ronta hatiku tika itu .
Namun, takdir Ilahi mengatasi segala kemahuan kami .
Beliau pergi saat kami masih sangat memerlukan beliau disisi .
Rabu malam khamis.
Malam itu selepas kelas prep di sekolah, abang saudara datang dan memaklumkan .
Memang, satu kengerian berganda-ganda untuk semua pelajar asrama kalau tiba-tiba ada ahli keluarga datang dalam bukan waktu melawat . Ya, tiba-tiba .
Saat diberitahu, terasa hati melayang . Mulut terus terkunci . Speechless.
Hanya doa, doa dan doa yang mampu dilafazkan.
Hospital Besar Tengku Ampuan Rahimah, Klang .
Kami sekeluarga, saudara rapat, jiran-jiran dan sahabat-sahabat arwah menunggu di Zon Merah dgn ketidaktentuan.
Saat kumenatap wajahnya , jiwa luruh seluruhnya . Ini bukan abang, hati menjerit .
Terbaring lemah , tak sedarkan diri . Mukanya pucat, matanya hitam lebam . Tiub saluran di sana sini .
Badannya sudah tidak dapat menerima darah yg dimasukkan . Allahu allah .
Pagi khamis, 10.50. pagi.
Doktor mengesahkan bahawa jantung abang sudah tak dapat berdegup tanpa bantuan alat pernafasan .
Kami sekeluarga hanya berserah . Pergantungan sepenuhnya pada Allah .
Nyata, hayatnya hanya sampai di situ . Sudah tertulis dan termaktub di Luh Mahfuz .
Dalam usia 18, abang pergi lebih dulu, meninggalkan kami .
Inna lillahi wainna ilaihi ra'jiun , dariNya kita datang, padaNya kita dikembalikan .
Mama terlihat luluh di jiwanya . Tentu sekali mama sangat-sangat faham tentang setiap komplikasi yang berlaku pada badan abang . Itu jelas bidangnya .
Ayah tabah menenangkan mama, membisikkan redha . Hati ibu yang melahirkan, ayah yang membesarkan, dikejutkan dengan pemergian satu-satunya putera dalam keadaan tak terjangka .
Hanya kepada Allah, kekuatan dipohon .
Tangisan kedengaran di sana-sini .
Kami redha, ya Allah . Kami redha dengan setiap perancanganmu untuk kami .
Kasih Allah terlalu melimpah . Tak layak untuk dibandingkan dengan kasih kami untuk abang akim.
Dan kami tahu, ini semua juga bukti kasih-sayangNya untuk kami .
Terima kasih yang tidak terhingga untuk semua.
Saudara mara, jiran tetangga dan sahabat-sahabat arwah yang sanggup menunggu sehingga ke pagi dan sanggup menunggu sehingga post-mortem selesai dilakukan.
Maafkan atas segala silap salah kami dalam menghargai kalian .
Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan dan keprihatinan kalian semua.
Buat semua sahabat dan kenalan abang,
mohon diampunkan segala kesalahan arwah.
Mohon dihalalkan segalanya. Moga Allah permudahkan urusan kalian .
Segala yang kita miliki semua pinjamanNya . Sampai masa ditentukan, Allah mengambil semula apa yang dipinjamkan . Tiada yang menjadi hak mutlak kita, melainkan semua kepunyaan Allah .
Kita juga bakal kembali ke tempat asal kita, bertemuNya . Yang beza, apa yang kita bawa .
Pemergian arwah abang mengetuk hati-hati kami . Kematian nyatanya tidak mengenal usia .
Moga husnul khatimah itu milik kita semua . Inshaallah .
Semoga Allah memberikan ampunan dan kasih sayang buat kita yang masih disini, juga mereka yang telah pergi menghadapnya .
Alfatihah .