Saturday, July 9, 2011

Memandang,



In The Name Of Allah The Most Gracious The Most Merciful.





Cara kita memandang  itu yang menjadi punca.





Entri ini tercetus setelah dua hari pulang ke rumah. Ya, setelah meletakkan diri saya di 'dunia luar'.
Juga setelah saya membaca perihal kamu, Amnah Rasyiqah.
Juga setelah segala yang saya depani di Bumi Waqafan itu.




Apa yang kita dapat tergantung pada bagaimana kita melihat. -Ust. Hasrizal Abd. Jamil.




Lalu, memandang itu harus bagaimana?



2 comments:

tepianmuara said...

memandang harus tenang?

najihahusna said...

mungkin juga,
memandang harus tenang agar semua kata tidak diputus melulu.

sekarang saya makin tahu,
memandang itu mestinya dengan hati.

Syukran!

" Seseorang itu bukan diketahui HEBAT apabila orang lain bertanya;

SIAPA BAPAMU?? , tetapi apabila orang lain bertanya SIAPAKAH DIRIMU?? "

~Sultan Muhammad Al Fateh~